25 Jun 2025 Eka Agustina
Pembagian Rapor dan Pemberian Penghargaan Bintang Santri

Cigedang, 25 Juni 2025 — Suasana malam Rabu di Pondok Pesantren Nurul Hayah 4 tampak berbeda dari biasanya. Sekitar pukul 19.30 WIB, para santri berkumpul dengan pakaian rapi dan wajah penuh antusiasme menyambut momen penting: pembagian raport Madrasah Diniyah sebagai penutup tahun ajaran 2024/2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara sederhana namun penuh makna di aula utama pondok pesantren yang terletak di daerah Cigedang.

Acara diawali dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu ustaz, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelancaran proses pembelajaran selama satu tahun ajaran. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari salah satu ustaz senior yang memberikan wejangan mendalam kepada seluruh santri.

Dalam nasihatnya, beliau menekankan bahwa raport bukanlah akhir dari perjalanan belajar, melainkan bagian dari proses yang panjang dalam menuntut ilmu. Ia mengingatkan bahwa keberkahan ilmu jauh lebih utama daripada sekadar nilai tinggi.

“Ilmu adalah warisan para nabi. Ia tidak akan bisa diraih hanya dengan santai atau sekadar hadir di kelas. Ia butuh kesungguhan, keikhlasan, dan akhlak yang mulia. Nilai di raport itu penting, tapi jangan hanya melihat angka. Tanyakan pada diri sendiri: sudahkah ilmu itu masuk ke hati dan menjadi amal?” ujar beliau di hadapan seluruh santri dengan suara tenang namun penuh penekanan.

Suasana hening dan khidmat menyelimuti ruangan, menandakan bahwa nasihat tersebut benar-benar meresap ke dalam hati para santri. Tidak sedikit di antara mereka yang tampak merenung, menyadari bahwa ilmu agama adalah amanah yang harus dijaga dan diamalkan.

Setelah sesi nasihat, acara dilanjutkan dengan satu-satunya penampilan khusus malam itu, yaitu demonstrasi pembacaan kitab kuning oleh santri Sena Driano, salah satu santri yang dikenal memiliki kemampuan baca kitab yang baik. Di hadapan para ustaz dan seluruh santri, Sena membacakan dan menerjemahkan salah satu kutipan dari kitab Ta'limul Muta'allim dengan lancar dan penuh percaya diri. Penampilan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai motivasi bagi santri lainnya untuk lebih giat belajar ilmu alat dan memperdalam pemahaman terhadap kitab-kitab turats (klasik).

Penampilan ini mendapat apresiasi dari para ustaz, yang melihat bahwa pemahaman kitab kuning merupakan salah satu puncak capaian dalam pendidikan diniyah. Seorang ustaz bahkan menyampaikan bahwa membaca kitab bukan sekadar keterampilan, tapi bagian dari proses menghidupkan tradisi keilmuan Islam yang telah berlangsung ratusan tahun.

Setelah penampilan demonstrasi baca kitab, acara memasuki sesi inti, yaitu pembagian raport. Para santri dipanggil satu per satu untuk menerima raport dari masing-masing ustazah dan ustaz pembimbing. Penilaian dalam raport meliputi berbagai aspek, antara lain: pemahaman pelajaran fiqih, akidah, akhlak, tajwid, nahwu, serta partisipasi dalam kegiatan keagamaan harian seperti jamaah, mengaji, dan kebersihan lingkungan.

Meski berlangsung sederhana tanpa seremoni berlebihan, pembagian raport ini menjadi momen refleksi sekaligus motivasi bagi para santri. Tidak ada sorak-sorai, namun ketenangan dan rasa syukur tampak menyelimuti seluruh acara.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama agar ilmu yang telah didapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan berkah, serta diberikan kemudahan dalam menjalani tahun ajaran berikutnya. Dengan demikian, Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Nurul Hayah 4 resmi menutup tahun ajaran 2024/2025.

Para santri dijadwalkan memasuki masa istirahat sebelum kembali memulai kegiatan belajar di awal tahun ajaran baru. Semangat menuntut ilmu tetap dijaga, sebab di pesantren, belajar bukan hanya soal nilai, tetapi juga tentang membentuk pribadi yang kuat, berakhlak, dan bertakwa.