02 Aug 2025 Administrator
Pelepasan Duta Santri NURUL HAYAH 4 untuk Program Pertukaran Santri Internasional ke Thailand

Kuningan - Sabtu malam, 2 Agustus 2025 menjadi momen bersejarah bagi Pondok Pesantren NURUL HAYAH 4. Untuk pertama kalinya, lembaga pendidikan Islam yang terletak di Cigedang, Luragung, Kuningan ini melepas delapan duta santri terbaiknya untuk mengikuti Program Pertukaran Santri Internasional ke Thailand.

Acara pelepasan yang berlangsung di Masjid NURUL HAYAH 4 pada pukul 20.30 WIB ini berlangsung khidmat, penuh haru, dan sarat makna. Tidak hanya sebagai simbol keberangkatan fisik, tetapi juga awal perjalanan ruhani dan intelektual para santri menuju cakrawala yang lebih luas.

Delapan santri yang diberangkatkan dalam program ini adalah mereka yang telah melalui seleksi ketat, baik dari sisi akhlak, kedisiplinan, keterampilan bahasa, maupun kesiapan mental. Mereka adalah Haidar Al Jaziri, Mochammad Al Ghifari, Febrian Sanjar Syah, Fadli Ramadan, Umi Janatin, Irma Sonya Putri, Amira Aprillia.

Keberangkatan mereka merupakan wujud nyata dari visi besar NURUL HAYAH 4 untuk mencetak generasi Islam yang Qur'ani, berwawasan global, dan siap menjadi duta peradaban Islam di era modern.

Dalam sambutannya, Mudir 'Am NURUL HAYAH 4, Abi Fakri (M. Fakri Islami Arif, C.Ht., M.Pd), menekankan pentingnya keberangkatan ini bukan hanya sebagai bentuk pertukaran budaya, tetapi juga pengemban amanah dakwah.

"Ini bukan hanya perjalanan fisik ke negeri orang, tapi perjalanan dakwah. Kalian adalah wakil dari pondok, dari bangsa, dan lebih dari itu, dari agama. Bawalah akhlak Qur'ani ke manapun kalian melangkah," tegas beliau disambut takbir para santri.

Hadir pula dalam acara tersebut Kepala DPKS Ust. Abdullah Junaidi, Ustdzah Iftitah, dan Kepala MADIN Ust. Sholahuddin Al-Ayyubi, yang secara simbolik mendampingi prosesi pelepasan. Para ustadz dan ustadzah memberikan doa serta pesan-pesan kebijaksanaan kepada santri yang akan berangkat.

Program pertukaran ini digagas sebagai bagian dari peningkatan mutu pendidikan di NURUL HAYAH 4, khususnya dalam bidang bahasa dan wawasan global, tanpa melepaskan identitas keislaman yang kokoh. Thailand dipilih sebagai mitra awal karena memiliki komunitas Muslim yang kuat dan hubungan pendidikan yang terus berkembang dengan Indonesia.

"Kami ingin santri kami tidak hanya bisa berbicara dalam bahasa asing, tapi juga mampu menyampaikan Islam dalam bahasa dunia," ungkap salah satu pembina.

Puncak acara ditandai dengan prosesi penyerahan simbolis bendera NURUL HAYAH 4 kepada duta santri oleh Mudir 'Am, diikuti dengan pembacaan doa bersama yang menggema syahdu di dalam masjid. Banyak santri yang menitikkan air mata haru, terutama rekan-rekan dekat dari para duta.

Dengan program ini, NURUL HAYAH 4 berharap dapat membuka jalan bagi lebih banyak santri untuk menempuh pendidikan dan pengalaman lintas negara. Duta-duta santri ini bukan hanya belajar, tapi juga membawa nama baik pondok, memperkenalkan Islam rahmatan lil 'alamin, serta memperluas jangkauan ukhuwah Islamiyah.

"Kalian adalah pelita yang membawa cahaya dari pesantren ke dunia luar. Jangan pernah lupakan identitas kalian sebagai hamlul Qur'an, sebagai penyeru kebaikan, dan sebagai santri NURUL HAYAH 4," ujar Abi Fakri dengan suara penuh harap. "Pergilah dengan iman, kembalilah dengan ilmu! Jangan lupa siapa kalian, dari mana kalian, dan untuk apa kalian!" imbuhnya. ^AF